Kartidaya: Sahabat Suku-Suku di Indonesia
Pernahkah terpikir di benak Anda, sejauh mana firman Tuhan dapat dibaca dan dimengerti oleh seluruh penduduk di negeri yang kaya akan bahasa ini? Dari sekian banyak suku bangsa dan bahasa itu, sudahkan mereka terjamah oleh kebenaran firman-Nya dengan bahasa yang dapat mereka mengerti?
Cara Praktis Menikmati Isi Alkitab Untuk Remaja Pemuda
Pertama, kita perlu memotivasi remaja dan pemuda untuk membaca Alkitab dan menikmati pesan kuncinya. Tidak mungkin orang menikmati pesan yang ada kalau mereka tidak dapat membaca pesan itu dengan baik.
Metanarasi Alkitab: Misi Allah
Kita akan belajar tentang misi Allah. Di dalam kelas misi, ada satu pertanyaan yang sangat penting, "Pada ayat mana sebenarnya Tuhan memanggil manusia untuk bermisi? Pada saat apa sebenarnya Tuhan memulai misi-Nya?". Sulit sekali bagi setiap orang untuk betul-betul dengan jelas menyampaikan jawaban atas pertanyaan ini.
Memahami Perjanjian Lama sebagai Fondasi untuk Memahami Perjanjian Baru
Ada lima cara yang digunakan para ahli untuk memahami Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Dalam kelima cara ini, bukan berarti yang satu lebih baik dari yang lainnya. Tetapi kita dapat menggunakan kelimanya agar kita dapat melihat secara keseluruhan hubungan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru.
Christian/Biblical Digital Quotient
IT for God artinya adalah teknologi berasal dari Tuhan dan harus dipakai untuk kemuliaan Tuhan. Dan landasan yang SABDA gunakan adalah Kolose 1:16-17. Selama 25 tahun ini, mindset SABDA terhadap teknologi tidak pernah berubah, dan tentunya ini tidak selalu berjalan mulus, SABDA menjalankannya dengan penuh pergumulan dan tantangan. Tetapi SABDA sangat sadar, bukan hanya SABDA yang mengalami hal tersebut, masyarakat pada era digital ini juga mengalami tantangan yang luar biasa, dikarenakan dampak pergeseran mindset terhadap teknologi.
Misi + Gereja pada Era Digital
Dalam artikel sebelumnya, kita sudah membahas tentang Digital Quotient, yang dalam arti sekulernya adalah kebutuhan utama identitas budaya manusia pada zaman ini. Mengapa dikatakan demikian? Karena segala sesuatu yang kita hadapi sekarang ini, baik di dunia maya maupun dunia nyata, tergabung menjadi satu, yang disebut dengan dunia digital. Digital Quotient adalah gabungan antara kecerdasan literasi dan kedewasaan dalam menggunakan digital.
Benarkah Kita Sedang Mengkhotbahkan Alkitab?
Tidak ada hamba Tuhan yang ingin dikatakan bahwa dia tidak mengkhotbahkan Alkitab. Itu menyinggung perasaan. Mengapa? Sebab, itu seharusnya memang tugas dari hamba Tuhan. Itu yang mereka lakukan dalam tugas pelayanannya. Ini menyangkut integritas. Sepertinya kalau hamba Tuhan ditanya, "Benarkah kamu sedang mengkhotbahkan Alkitab?", maka integritasnya sedang tidak dipercaya. Seolah-olah mereka membohongi jemaat. Lalu, pertanyaan semacam itu juga bisa berarti meragukan kerohaniannya. Yang jelas, pertanyaan semacam ini akan tidak enak untuk diberikan kepada yang lain. Oleh karena itu, mari kita bertanya kepada diri sendiri. Benarkah kita sedang mengkhotbahkan Alkitab?
Ibadah Online yang Interaktif
Selain karena pandemi, saat ini yang menjadi dorongan untuk kita beribadah secara online adalah karena dunia saat ini sudah digital. Tentunya gereja pun seharusnya sudah digital supaya kita tidak ketinggalan. Jadi, sehubungan dengan kondisi saat ini, yang menjadi topik artikel ini, adalah bagaimana kita dapat menjadikan ibadah gereja online bersifat interaktif supaya kita dapat menarik perhatian dan terus membina komunitas gereja yang kukuh dan sehat?
Masih Hidup? Produktif? Hidup Produktif Karena Pandemi
Kata produktif saat ini tiba-tiba mencuat menjadi satu keyword yang sangat banyak dibahas. Sebab, pada masa pandemi ini banyak pekerja, entah itu karyawan swasta maupun pemerintah, yang harus bekerja secara online dari rumah. Bekerja dari rumah itu sendiri menjadi satu tantangan yang besar, sebab kondisi di rumah tidak sama seperti di kantor.
Heart Talks: Pacaran dalam Panduan Firman
Di zaman sekarang ini, begitu banyak orang yang sudah menikah sering kali mengalami masalah dalam pernikahan. Sehingga kemudian orang-orang sering menyalahkan diri sendiri, menyalahkan pasangan, dan juga menyesalkan pilihannya atas pasangan hidup. Akan tetapi, bagi yang masih pacaran, sering kali ingin cepat masuk ke dalam pernikahan. Hal ini juga umum terjadi pada orang-orang percaya.