Topik yang akan kita bahas dalam artikel ini adalah Digital Library untuk belajar Alkitab. Kita akan memulai dengan satu pernyataan ini: perpustakaan merupakan satu aspek penting dalam mempelajari firman Tuhan. Tentunya, kita semua sudah memiliki konsep yang kurang lebih sama tentang perpustakaan, yaitu sebagai koleksi. Satu tempat yang menyimpan buku-buku, sumber-sumber, dan bahan-bahan pustaka lainnya yang bisa kita akses. Mengapa perpustakaan menjadi aspek penting ketika kita mempelajari firman Tuhan? Karena perpustakaan itu merepresentasikan hikmat, pengetahuan, dan wawasan yang bisa kita akses untuk kita bisa menggali firman Tuhan lebih dalam. Jadi, kita tidak perlu mengandalkan diri kita. Maksudnya, ada alat-alat bantu untuk menolong kita menggali lebih banyak tentang firman Tuhan. Kita juga dapat melihat firman Tuhan dari berbagai perspektif yang berbeda dan bisa menambah pemahaman akan firman Tuhan.

Dari sana kita bisa melihat bahwa situasi ini membutuhkan penggembalaan yang lebih dari biasanya untuk menjawab segala permasalahan pribadi maupun rohani yang timbul dari dalam diri jemaat akibat pandemi ini. Karena itu, konseling, pemuridan, doa, dan pembinaan iman menjadi pelayanan penggembalaan yang sangat mendesak untuk dilakukan saat ini. Mengapa?

Narasumber: Njoo Mee Fang

Artikel ini adalah pemaparan dari langkah-langkah sederhana dan praktis dari metode studi Alkitab Eksposisi Narasi dari Langham Preaching Indonesia.

Artikel ini adalah penjelasan tentang The Bible Project, orang-orang di belakangnya, serta fungsi bahan-bahan TBP bagi orang percaya dalam mempelajari firman Tuhan.

Saya akan berangkat dari sebuah kondisi yang membuat hal ini menjadi begitu penting untuk kita bahas. Ada beberapa kondisi yang memaksa gereja untuk harus menjadi terbuka.

Judul artikel ini adalah "Quo Vadis --> Digital Generations" dengan tanda panah yang menjadi inti dari seluruh topik artikel ini, yakni tentang pentingnya digital generations dalam gereja.

Judul artikel ini menimbulkan lebih banyak pertanyaan daripada jawaban, tapi saya harap dari artikel ini Anda bisa melihat bagaimana Tuhan sedang menuntun kita semua dengan keadaan pandemi yang mendadak ini dan memaksa gereja untuk online sehingga gereja akhirnya tergopoh-gopoh untuk masuk ke dunia online. Dan, sekarang, setelah gereja masuk ke dunia online, masih saja dianggap tidak cukup. Jadi, gereja mungkin agak panik dan agak stres karena tidak terbiasa dengan teknologi.

Kita sudah mendengar banyak sekali mengenai hal-hal positif yang disumbangkan oleh teknologi khususnya dalam pengembangan gereja. Presentasi-presentasi dalam SABDA Live juga sudah memberikan banyak sekali referensi bagi kita, bagaimana teknologi bisa digunakan dengan sangat luar biasa untuk pelayanan Alkitab dan mendukung pelayanan gereja bagi pertumbuhan rohani masyarakat pada era digital ini. Namun, artikel ini tidak akan membahas sisi positif itu. Artikel ini secara khusus akan membahas tentang hal-hal yang harus kita waspadai, yaitu bahaya dari gereja digital.

Artikel ini menjelaskan peran Alkitab sebagai landasan yang kuat dalam membangun konsep dan praktik pendidikan Kristen. Apakah pendidikan Kristen itu? Apakah pendidikan agama itu? Apakah pendidikan Kristen itu berupa pengasuhan anak di dalam keluarga? Apakah pendidikan Kristen itu berupa pembinaan warga gereja di jemaat? Atau, pendidikan Kristen itu terkait dengan sekolah Kristen, perguruan tinggi Kristen, atau perguruan tinggi theologi?

Artikel berikut akan menjelaskan tentang cara anak mempelajari Alkitab sesuai dengan kecerdasan yang dimilikinya.