Sering kali, ketika mendengar kata "komik" banyak orang akan beranggapan bahwa itu adalah sesuatu yang ringan, yang fun, yang remeh, atau hanya diperuntukkan untuk anak-anak saja. Benarkah? Kita akan menjawab pertanyaan ini dan sama-sama melihat sepak terjang dari tim Kingstone Indonesia yang menerjemahkan komik ini serta mengemasnya bagi audiens Indonesia. Selain itu, mari mengenal 10 hukum komik Alkitab serta komunitas komik untuk anak-anak dan pemuda Kristen yang mencintai komik.
Kingstone Indonesia adalah proyek kemitraan YLSA dengan Kingstone komik di Amerika yang merupakan publisher komik-komik Kristen dengan berbagai gambar. Dengan gaya Marvel, Kingstone komik Amerika memang mencari orang-orang yang dapat menghasilkan komik Alkitab dengan cara yang fresh dan lebih relevan dengan zaman ini. Di Amerika, komik Kingstone memiliki nama Super Bible dengan seri Alkitab lengkap, mulai dari kitab Kejadian sampai Wahyu. Di Indonesia, komik ini dinamakan "Kisah Kasih Abadi," yang terdiri dari 72 buku yang sangat lengkap. Mengapa Kisah Kasih Abadi? Karena nama ini dirasa cocok dengan kisah yang mempresentasikan kasih Allah dari zaman ke zaman, mulai dari saat penciptaan sampai pada zaman ini. Komik ini sungguh sesuatu yang menjadi berkat bagi generasi ini dengan kemasan yang sangat relevan.
Komik "Kisah-Kasih Abadi" terdiri dari 72 buku dan 12 volume dari kisah di Kejadian hingga ke kitab Wahyu. Terdiri dari 20.000+ halaman, dan 20.000 panel, komik ini merupakan sebuah proyek yang sangat besar, yang membutuhkan dua tahun waktu penerjemahan ke dalam versi Indonesia serta pelibatan jumlah personel yang cukup banyak.
Ada beberapa prinsip yang jelas dalam pengerjakan komik-komik ini, yaitu:
1. Komik Alkitab bukan hanya hiburan. Dia memiliki gambar yang baik, punya cerita yang baik tapi tidak hanya sampai situ. Terdapat pula satu ekosistem yang besar, yang menjadi ekosistem pembelajaran yang luas bagi pembacanya.
2. Komik Alkitab harus mengarahkan pembaca kepada Alkitab, mulai dari konten hingga ekstra yang terdapat dalam komik tersebut.
3. Komik Alkitab harus menuntun hati pembaca kepada Kristus. Ini prinsip yang terus diulang-ulang dalam waktu pengerjaannya. Bagaimana komik ini dikemas, bagaimana komik ini dikerjakan agar komik ini bisa membawa pembacanya -- tidak hanya anak-anak, tetapi juga orang dewasa -- untuk membawa mereka kepada Kristus, sehingga perjumpaan dengan Kristus itu dapat mengubahkan mereka.
Berikut adalah 10 hukum komik Alkitab, tidak hanya untuk konteks media komik Alkitab saja, tetapi juga untuk media lain yang menarik dan dapat mempengaruhi anak-anak serta dapat menjadi media pembelajaran.
1. Yang pertama, relevan dengan budaya masa kini.
Logo Marvel dan DC sangat menarik bagi anak-anak muda. Kedua penerbit komik inilah yang memperkenalkan dunia heroes yang banyak kita kenal. Dari tahun ke tahun, mereka membuat gambar yang berevolusi untuk mengikuti pasar, yang berarti trendy bagi anak-anak zaman sekarang. Tidak hanya style gambar, mereka juga memperkenalkan metanarasinya, yaitu para heroes atau para penyelamat yang menjadi rujukan bagi anak-anak zaman sekarang. Para heroes ini bukan manusia biasa, tetapi mereka juga suatu figur manusia yang sempurna. Nah, gambaran heroes inilah yang ingin digunakan oleh Kingstone Komik. Itulah alasan mengapa mereka memakai seniman-seniman komik dari kedua penerbit besar tersebut. Beberapa seniman Kingstone Komik, seperti Surgeon Carlielo, Karl Hartz, dll, selain memberikan gambaran dengan warna-warni yang cerah, juga memberikan metanarasi yang lain. Ada Juru Selamat, ada tokoh, ada satu penyelamat di balik semua cerita. Dalam 72 buku, ada satu tokoh yang diceritakan berulang-ulang, yaitu Yesus.
2. Yang kedua, melibatkan pembaca komik menyampaikan pesannya melalui baca tulis melalui gambar-gambar berurutan atau sequencial.
Jika seseorang membaca komik, pikiran mereka berinteraksi dengan sound effects, bau, atau atmosfer-atmosfer yang dibangun dengan warna-warna yang yang digunakan. Membaca komik bukan sesuatu yang pasif. Itu adalah kegiatan yang melibatkan pembaca menikmati pengalaman dengan bacaannya. Komik menyampaikan format yang sangat banyak dan efisien. Format yang efisien inilah yang menjadikan Kingstone komik diperhitungkan sebagai media visual, yaitu Kristus.
3. Yang ketiga, memiliki format yang efisien. Komik menyampaikan informasi yang banyak dalam waktu yang relatif singkat. Dalam satu halaman dapat dibagi menjadi tiga panel. Dengan permainan warna dan bayangan dapat dengan cepat menggambarkan suatu peristiwa, misalnya nubuatan Yesaya mengenai penderitaan Yesus. Format komik yang efisien inilah yang menjadikan komik layak diperhitungkan sebagai media untuk memperkenalkan Kristus. Penelitian menunjukkan bahwa kita dapat memproses informasi visual lebih cepat daripada memproses teks.
4. Yang keempat, bersifat edukatif. Komik sendiri punya footnote (catatan kaki), yang bukan merupakan sesuatu yang asing. Dalam komik-komik sekuler, footnote itu dipakai untuk menjelaskan hubungan komik ini dengan panel lain edisi sebelumnya atau berikutnya, atau merupakan perkataan dari editor. Catatan kaki ini merupakan suatu konten dalam gambar untuk menyampaikan bahwa seseorang bisa mendapatkan pengalaman yang lain. Contohnya cerita dengan tokoh pria berkuda putih dari komik Wahyu. Seniman pembuatnya adalah spesialis dalam gambar bernuansa horor sehingga banyak memakai warna-warni yang gelap. Dan, dia juga bisa memakai footnote untuk menjelaskan hal itu tanpa menghilangkan faktor hiburan dalam komik itu sendiri.
5. Yang kelima, adalah mendorong literasi.
Komik atau gambar merupakan sesuatu yang wajib dimiliki oleh tiap budaya atau bahasa untuk menjelaskan suatu konsep kepada pembaca Alkitabnya. Komik memakai ini untuk menjelaskan kepada pembaca, satu konsep yang mungkin tidak bisa kita bayangkan. Ada orang yang belajar dengan kata-kata, teks, angka, dan sebagainya. Ada pula orang-orang yang juga bisa membayangkan bagaimana jika laut Teberau terbelah dua. Komik Kingstone memberikan salah satu alternatif untuk belajar melalui gambar-gambar juga.
6. Yang keenam, efektif.
Ini berkaitan dengan coding teory of recognition yang mengatakan bahwa teks dan gambar disimpan dalam dua wadah yang berbeda dalam otak. Dan, gambar itu disimpan dalam memori jangka panjang. Ini menjelaskan kalau kalau kita mengumpulkan gambar untuk anak-anak sekolah minggu, kemudian suatu hari kita melihat gambar itu di tempat lain, pasti kita akan merasa pernah melihat gambar tersebut. Ini membuktikan bahwa kita juga belajar menyerap gambar. Ketika ada teks di dalam sebuah gambar, tetapi kita lupa dengan isi teks tersebut, gambar itu akan mengingatkan kita pada isi teksnya. Dengan demikian, kita bisa mengingat lebih lama dan belajar lebih banyak.
7. Yang ketujuh, ilustrasi yang didesain dengan baik adalah daya tarik yang kuat.
Orang yang dulu berkecimpung dalam dunia pendidikan kurang memerhatikan hal ini. Gambar hanya dipandang sekadar gambar, kurang diperhatikan fungsi dan rancangannya secara detail. Akan tetapi, gambar yang didesain dengan baik, yaitu yang memerhatikan layout, memerhatikan warna, memerhatikan kaidah-kaidah desain yang baik akan menjadi suatu hal yang mempunyai kekuatan, daya tarik. Daya tarik ini tidak hanya berguna bagi orang Kristen saja, sebagaimana yang dilakukan Kingstone Comic di Amerika, komik-komik ini juga disebarkan kepada orang-orang yang belum percaya. Pendirinya Kingstone Komik, Art Airis, sangat peduli dengan pelayanan di penjara. Jadi, Kingstone Komik juga memberikan pelayanan memberikan komik-komik ini kepada para narapidana, di mana ada orang-orang yang belum percaya di sana. Walaupun mereka bukan orang yang religius, suka membaca Alkitab, atau mempunyai literasi Alkitab yang baik, tetapi ketika mereka melihat gambar-gambar yang baik dan menarik, mereka juga akan ikut membaca. Dari sana, pikiran dan hati mereka bisa terbuka untuk bisa menerima konten komik itu. Suatu saat, itu akan menjadi alat bagi mereka untuk mengenal Tuhan dan Alkitab. Nah, ini juga menjadi satu poin. Orang-orang tidak akan terlalu terintimidasi dengan begitu banyak teks. Akan tetapi, dengan gambar-gambar yang baik, mereka bisa belajar tanpa merasa terintimidasi. Anak-anak yang belum bisa membaca pun ketika diberikan gambar akan merasa senang. Mereka akan tertarik melihat gambar-gambar yang cerah dengan warna-warna yang indah ini.
8. Yang kedelapan adalah berbicara tentang lintas budaya dan media. Ini bicara juga tentang teknologi, bicara tentang budaya masa kini.
Komik Kingstone Indonesia ini juga terdapat secara digital, sehingga akan lebih mudah untuk ditransfer atau dibagikan. Hal ini juga menjawab isu bahwa digital dan cetak tidak bersaing, tetapi saling mendukung. Meski bentuk digital lebih gampang untuk di-subscribe, dan lebih gampang untuk dibeli untuk disebarluaskan, tetapi komik bentuk cetak juga akan tetap dibeli orang. Sebab, ketika orang ketika baca komik, mereka suka memegang dan merasakannya dalam bentuk fisik. Dengan bentuk fisik, kita bisa memiliki sesuatu yang bisa dipegang, yang bisa dilihat detailnya. Kita bisa melihat warna-warna yang nyata, cerah, dan bisa merasakan baunya. Itu benar-benar suatu hal yang tidak bisa dipisahkan dari komik. Dan, ketika kita bicara tentang lintas budaya atau lintas bahasa, ada Superbible.tv, yaitu situs yang dibuat oleh Kingstone komik, yang memberikan materi komik mereka kepada banyak bahasa sebagai alat penjangkauan. Jadi, bahasa Indonesia bersanding dengan banyak bahasa lainnya di dalam situs tersebut. Ada bahasa Albania, Rumania, Tajik, bahkan ada bahasa-bahasa yang alfabetnya bukan alfabet Romawi. Melalui situs tersebut, dimungkinkan sekali untuk menerjemahkan dan menyebarluaskan komik-komik Superbible ini.
9. Yang kesembilan, ada komunitas media sosial.
Ini ada kaitannya dengan teori advertising. 94% konten-konten yang memiliki gambar/image -- baik itu gambar yang tetap atau gambar yang bergerak -- lebih sering dilihat, dan 40 kali lebih besar kemungkinannya untuk dibagikan kepada orang lain. Kalau ada gambar-gambar yang bagus, video yang menyentuh hati, kita juga pasti tergerak untuk membagikannya. Begitu juga dengan gambar komik yang tidak bergerak akan lebih banyak ditonton dan juga dibagikan.
10. Yang kesepuluh, komik menjadi jembatan kepada Alkitab.
Komik Kingstone Indonesia memiliki fitur atau alat yang bisa menghubungkan orang dengan Alkitab, sesuatu yang bahkan belum dimiliki oleh komik Kingstone Amerika. Di setiap halaman komik yang diterbitkan, yaitu di setiap pojok di dekat nomer halaman ada QR Code. QR Code ini akan menuju Komik Zone. Jadi, secara digital ini terintegrasi kepada komik bible study system. Ada pula halaman sumber ayat, supaya anak-anak atau pembaca bisa membandingkan komik, melihat strukturnya, juga membaca bagian-bagian ini secara runut. Sumber kitabnya ada di setiap halaman, dan bisa membuat satu daftar baca untuk membuat orang melihat ini secara utuh. Ada pula dekskripsinya sehingga orang bisa melihat outline cerita dari komik ini. Juga ada halaman respons, yang berfungsi untuk membawa orang kepada Kristus. Dalam halaman respons, ada doa yang singkat serta aplikasi yang sederhana. Jadi, ada lima langkah untuk mereka lakukan setelah membaca komik-komik ini.
Nah, kembali pada pertanyaan, mengapa komik?
Sepuluh poin dari 10 hukum komik Alkitab di atas bukan sekadar hukum saja. Namun, itu bisa menjadi alasan mengapa komik ini layak diperjuangkan dan juga layak untuk kita perhatikan ke depan. Ketika orang membaca komik Alkitab, apakah mereka memiliki ke-10 kriteria ini, 10 hukum ini? Dan, saat mereka sudah memenuhinya, komik itu dapat menjadi media penginjilan serta media belajar yang fun sekaligus serius. Ini menjawab pertanyaan di awal tadi, fun atau serius? Fun bisa berarti kita mengikuti ceritanya dengan baik karena bisa melihat gambar-gambarnya dan menjadi tertarik. Namun, bisa juga berarti serius dalam hal membaca konten Alkitabnya.
Berikutnya, adalah komik zone dan komik app. Secara singkat, komik Zone adalah bible study system yang berada di situs Komik.app dan didesain supaya pengunjung bisa melakukan Studi Alkitab dengan cara yang fun dan serius sehingga belajar komik merupakan suatu hal yang mendalam sekaligus menyenangkan. Mengapa menyenangkan?
Kingstone Indonesia memiliki 72 komik, dan itu bisa diakses melalui Komik zone. Selain komik Kingstone, terdapat juga komik-komik Alkitab lainnya seperti Singa Yehuda, Yesus Mesias, dan komik-komik lain. Untuk komik Kingstone sendiri terbagi atas kitab atau volume. KItab itu terdiri dari semua buku komik secara keseluruhan, sementara volume mencakup beberapa kitab komik sekaligus.
Selain berisi koleksi komik dan buku, komik zone juga akan memberi informasi Alkitab yang lebih jauh/lengkap kepada pemirsa melalui gambar, nomor strong (untuk referensi bahasa Yunani), commentary/tafsiran tentang tokoh-tokoh dalam komik, serta peta Alkitab. Jadi, komik zone itu terhubung dengan alkitab.sabda.org yang akan sangat membantu setiap pembaca komik yang juga ingin mempelajari Alkitab. Komik Zone menjadi akses bagi pembaca khususnya anak-anak muda untuk mendalami apa yang mereka baca dari komik. Selain itu, komik zone juga terhubung dengan Pengantar Alkitab, sehingga pembaca dapat melihat garis besar isi, latar belakang, penulis, dan segala penjelasan yang terkait dengan kitab-kitab yang terdapat dalam komik.
Selain akses ke bahan-bahan komik berupa teks, terdapat juga bahan-bahan berupa audio di situs komik.app, misalnya Kisah Kasih Abadi dan bahan-bahan Sekolah Alkitab Audio yang dapat menjadi bahan PA. Kemudian ada pula bahan video yang terkait dengan The Bible Project, seperti video garis besar kitab-kitab, kelahiran Yesus, atau studi kata. Selain itu, ada juga video animasi The Story yang merupakan garis besar dari komik Kingstone. Akan menjadi satu pengalaman yang menyenangkan untuk berpetualang di komik.app dan belajar dari komik Alkitab tentang hal-hal seputar komik. Selain menumbuhkan kerohanian, komik app juga bisa menarik bagi anak-anak muda, sebab mereka tidak hanya belajar dari satu sisi saja, yaitu dari teks, tetapi juga dari video, audio, dan dari komik-komik lain. Tersedia pula aplikasi baca komik seperti komik reader yang tersedia dalam versi android dan IOS di playstore. Setelah mengunduh file di aplikasi, file komik bisa dibaca secara offline.
Lalu, ada komunitas SABDA Komik yang mewadahi pelayan siswa, pelayan remaja, dan guru-guru sekolah minggu guna menolong mereka untuk mendalami firman Tuhan dengan cara yang menarik cara melalui komik. Komunitas komik ini terdiri Facebook, Twitter, dan Instagram. Ada beberapa kegiatan yang dilakukan dalam komunitas komik tersebut, diantaranya Komik Challenge atau tantangan untuk membaca 22 kisah dari seri Perjanjian Baru dalam 22 hari. Namun, tidak hanya berhenti sampai di sana, melaluinya admin juga menuntun dan mendorong anggota komunitasnya untuk melakukan PA dengan menggunakan panduan melakukan PA dengan komik. Ada pula konten-konten seperti trivia dan kuis Alkitab untuk memperkaya pengetahuan dan pengalaman anggota komunitas tentang Alkitab secara lebih lagi.
Di situs komik.app juga terdapat berbagai panduan untuk melakukan PA komik. Namun, tentu tidak terbatas hanya di panduan-panduan ini untuk melakukan PA dengan komik. Anak-anak sekolah minggu pasti juga memiliki panduan serta cara-cara sendiri untuk melakukan PA sesuai dengan kondisi gereja masing-masing. Dalam salah satu roadshow Komik Kingstone di salah satu gereja di kota Solo, dilakukan aktivitas PA komik dengan anak-anak PPA dalam beberapa kelompok kecil. Setelah ber-PA, anak-anak bisa membagikan apa saja yang mereka dapatkan dari PA komik yang sudah dilakukan. Dengan demikian, pelayan remaja maupun guru sekolah minggu bisa memanfaatkan komik sebagai bahan untuk melakukan PA dengan anak layan mereka.
Saat ini, YLSA masih mengerjakan motion comic, yaitu animasi yang gambar-gambarnya diambil dari komik. Itu tidak digambar ulang, tetapi diberi gambar, efek suara, efek motion, dan dibagikan dalam bentuk video. Ini sangat menarik, sebab tidak hanya tersedia comic yang still, tetapi juga ada motion comic. Dalam komik Alkitab official dari Kingstone, ada hero devotion, ada tahun metanaratif dari komik-komik sekuler. Lalu, bagaimana cara untuk mengembalikan hero/pahlawan dalam Alkitab? Ada komik-komik lain, misalnya "The Book of God" yang menempatkan tokoh-tokoh seperti Luther, para Martir, serta 101 questions atau pertanyaan seputar sains, dsb.
Komik juga dapat menjadi media untuk para guru sekolah minggu memiliki kurikulum. Dan, gereja dapat berkolaborasi untuk membuat kurikulum ini. Sebab, setiap gereja itu unik dan memiliki cara belajar yang berbeda-beda. Dengan berkolaborasi, maka gereja dapat menjangkau anak-anak muda dengan lebih banyak lagi. Sebab, selain dipakai secara individual, komik juga dapat dipakai secara komunal atau bersama.
Setelah semua hal yang sudah dipaparkan, maka ini kesimpulan yang bisa kita dapatkan. Komik Alkitab tidak hanya menjadi fun atau serius, melainkan seriously fun, atau benar-benar menyenangkan. Di sisi lain, kita juga bisa menjelaskan kepada generasi muda bahwa kesenangan dari membaca komik membutuhkan keseriusan. Kita memakai komik bukan hanya sekadar untuk entertainment, sebagai media yang menghibur. Komik hanya akan menjadi komik jika kita hanya melihat pada gambar yang bagus, cerita yang bagus. Namun, jika komik itu terhubung dengan ekosistem pembelajaran yang luas, itu akan menjadi sesuatu yang berharga dan bernilai kekal bagi anak-anak dan generasi muda.