Penerjemahan Alkitab ke dalam Bahasa Melayu/Indonesia

Pada kesempatan ini, kita akan membahas mengenai status Alkitab di Indonesia. Tentunya, hal ini tak bisa terlepas dari sejarah penerjemahan Alkitab di Indonesia. Sejarah ini berawal dari Alkitab Ruyl pada tahun 1629 yang dikembangkan oleh Albert Cornelius Ruyl, yang merupakan seorang pedagang VOC. Kemudian, pada tahun 1668 terdapat pula terjemahan dari Browerius yang kemudian dilanjutkan pada tahun 1733 dari terjemahan Leidekker. Pada tahun 1820-an atau sekitar tahun 1824, ada terjemahan dari Wilmet. Dan, pada tahun 1863 ada terjemahan Klinkert. Alkitab terjemahan Klinkert dilanjutkan pada tahun 1870. Selanjutnya, pada tahun 1912 terjemahan Shellabear terbit dan lanjut dikembangkan pada tahun 1926.
 
Tidak berhenti sampai di situ, penerjemahan Alkitab di Indonesia akhirnya diambil alih oleh Lembaga Alkitab Indonesia yang menerbitkan Alkitab Terjemahan Lama pada 1958. Sampai tahun 2014 sendiri sudah ada beberapa variasi dari Alkitab terjemahan dari Terjemahan Lama, Terjemahan Baru (1974), Bahasa Indonesia Sehari-hari (BIMK; 1985), Firman Allah Yang Hidup (1989), KSI (2000), KSKK (2002), VMD (2005), AYT (2013), dan kemudian TSI (2014).

Penerjemahan Alkitab ke dalam Berbagai Bahasa Daerah

Tidak berhenti dengan penerjemahan ke dalam bahasa Melayu/Indonesia saja, banyak organisasi yang terus mengupayakan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa lainnya. Ini disebabkan karena Indonesia terdiri dari 16.771 pulau, dengan 1.340 suku bangsa, dan memiliki 700+ bahasa suku dengan beragam kebudayaannya.

Bersyukur untuk tersedianya banyak versi terjemahan Alkitab dalam bahasa-bahasa suku di Indonesia, baik yang sudah lengkap dengan terjemahan PL dan PB, atau yang baru memiliki terjemahan PB saja. Terdapat kurang lebih 150+ data teks Alkitab PB atau PL di database SABDA. Mengingat betapa banyaknya bahasa suku di Indonesia, memang masih ada suku-suku yang belum memiliki terjemahan Alkitab dalam bahasa suku mereka. Terdapat sekitar 287 bahasa suku yang perlu diterjemahkan. Namun, kita patut bersyukur karena ada 15+ organisasi di Indonesia yang berjuang untuk mengerjakan penerjemahan Alkitab ke dalam bahasa-bahasa suku.

Situs kuno.sabda.org

Dalam situs SABDA ini, terdapat sekitar 50+ versi terjemahan Alkitab kuno dari tahun 1629 sampai 1945. Meskipun demikian, beberapa versi terjemahan merupakan naskah tidak lengkap, contohnya hanya terdiri dari teks Perjanjian Baru, atau hanya kitab tertentu, seperti Matius saja, atau Lukas saja, bahkan ada beberapa versi terjemahan yang hanya terdiri dari potongan-potongan ayat. Terdapat sekitar 300 file yang sudah kami upload ke situs ini, dan sekitar 200+ naskah masih dalam proses pengerjaan (text processing).

Alkitab dari Zaman ke Zaman

Perkembangan Alkitab juga tidak lepas dari teknologi yang tersedia dari masa ke masa. Pertama kali firman Tuhan dituliskan pada loh batu yang Tuhan berikan kepada Musa. Seiring perkembangan zaman, bangsa Israel mulai menuliskannya ke lembar-lembar papirus, dan kemudian ke gulungan perkamen yang terbuat dari kulit binatang. Perubahan tersebut terus terjadi seiring berjalannya waktu dan perkembangan teknologi yang ada hingga Alkitab mulai dicetak menggunakan mesin pada zaman Luther. Bahkan kini, firman Tuhan juga sudah tersedia dalam bentuk digital. Tidak hanya dalam bentuk teks saja, kini Alkitab juga tersedia dalam format audio, video, dan grafis. SABDA dan mitra bekerja sama untuk menyediakan semua bahan ini agar mudah diakses oleh orang percaya di mana saja.

1. Audio (audio.sabda.org || karaoke.sabda.org)

Ketika kita membaca teks Alkitab, maka kita perlu menggunakan kekuatan imajinasi kita untuk memvisualkan apa yang kita baca. Karena kita membaca teks maka kita harus membayangkan adegan-adegan di dalam cerita-cerita Alkitab, narasi-narasi Alkitab, dan kita perlu membayangkan tokohnya seperti apa. Alkitab audio bisa menghidupkan emosi dan konteks sehingga akan memberikan stimulasi pada otak kita untuk memvisualisasikannya. Apalagi, Alkitab audio juga disuarakan dengan dramatisasi atau dinarasikan dengan intonasi tertentu dan ditambah efek suara seperti suara hujan atau suara badai. Hal itu bisa memperkaya dan menghidupkan firman Tuhan bagi kita yang mendengarnya.

Keuntungan lain dari menggunakan Alkitab audio adalah kita bisa melakukan kegiatan lain saat mendengarkan Alkitab audio. Kita juga bisa berinteraksi dengan Alkitab kapan saja. Alkitab audio sekarang sudah tersedia dalam banyak bahasa yang sesuai dengan kebutuhan kita. Ada Alkitab audio dalam bahasa Indonesia (dalam beberapa versi terjemahan), bahasa suku atau daerah (contoh: bahasa Jawa, bahasa Batak), bahasa asli (bahasa Ibrani & Yunani), dan bahasa asing (bahasa Inggris). Selain tersedia dalam situs audio.sabda.org, Alkitab audio juga dapat diakses melalui aplikasi di smartphone.

Pengalaman mendengarkan Alkitab audio juga sangat berguna, khususnya dalam pelayanan kepada tunanetra. Alkitab audio adalah satu-satunya jalan mereka bisa menikmati firman Tuhan. Begitu pula untuk lansia yang mungkin sudah kesulitan membaca teks yang terlalu kecil dalam Alkitab.
Selain dengan teks atau audio, kita juga bisa menggabungkan kedua konsep itu menjadi semacam karaoke. Alkitab karaoke menolong kita untuk dapat mendengarkan firman sambil membaca teks yang disorot yang sedang disuarakan. Menikmati firman Tuhan dengan cara ini dapat meningkatkan interaksi kita dengan firman Tuhan. Fitur ini tersedia di situs karaoke.sabda.org dan juga sudah tersedia dalam bentuk aplikasi untuk Android dan iOS.

2. Video (jesusfilm.org || lumo.sabda.org)

Alkitab dalam bentuk video yang mungkin sudah sangat dikenal oleh berbagai kalangan adalah film Yesus. Film ini sekumpulan video tentang kisah Yesus dan rencana Allah untuk menebus umat manusia. Dibuat berdasarkan Injil Lukas dan sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 1.900 bahasa di seluruh dunia. Di Indonesia sendiri, film Yesus sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 120 bahasa suku di Indonesia. Film Yesus juga terbukti menjadi salah satu alat penginjilan atau pemuridan yang efektif. Dan, karena firman Tuhan disampaikan secara visual serta menggunakan media film yang bersifat universal, orang lebih menjadi lebih mudah untuk menerima kebenaran firman Tuhan di dalamnya.

Selain Film Yesus, Alkitab dalam bentuk video lainnya adalah film Lumo. Lumo adalah proyek terjemahan visual terhadap keempat kitab Injil yang dikembangkan untuk menolong orang percaya berinteraksi dengan Alkitab. Naskah yang digunakan dalam dialog film Lumo adalah Injil itu sendiri. Jadi, ada 4 bagian film Lumo ini sesuai dengan jumlah Injil. Ada film Lumo Matius, Lumo Markus, Lumo Yohanes, dan Lumo Lukas. Film Lumo ini sudah diterjemahkan ke dalam lebih dari 80 bahasa di Indonesia.

3. Grafis (komik.app)

Saat ini, Alkitab juga tersedia dalam bentuk grafis/bergambar. Akan tetapi, bukan sekadar cerita Alkitab bergambar, melainkan juga disajikan dalam bentuk komik. Salah satunya adalah Kisah Kasih Abadi dari Kingstone Indonesia. Adaptasi komik Kisah Kasih Abadi ini ke dalam bahasa Indonesia sudah tersedia lengkap Kejadian sampai Wahyu. Komik merupakan salah satu media yang menarik dan diminati generasi muda, dan sangat baik digunakan untuk berinteraksi dengan firman Tuhan. Jika format audio dan video kurang terlalu cocok bagi mereka, maka kita bisa sarankan komik Alkitab. Komik Alkitab ini bisa diakses di situs Komik.APP dan juga aplikasi SABDA Komik.

Selain seri komik Kisah Kasih Abadi, masih ada banyak komik Alkitab lain yang juga tersedia. Contohnya, buku bergambar Siapakah Dia dan Yesus Mesias. Buku bergambar yang menceritakan kisah Yesus Sang Mesias tersedia secara global dalam 200+ bahasa dan 50+ bahasa daerah di Indonesia, yang beberapa di antaranya telah dibuatkan dalam bentuk aplikasi oleh Yayasan Lembaga SABDA.

Sistem Studi Alkitab

Teknologi digital ternyata tidak hanya mentransformasi Alkitab sehingga dapat tersedia dalam berbagai format dan platform, tetapi juga semua bahan studi Alkitab berbentuk digital juga bisa dikemas dalam berbagai format dan platform. Sebagai contoh, bahan studi Alkitab dalam bentuk audio adalah pengantar Alkitab, tafsiran, dan renungan. Sementara bahan studi Alkitab dalam bentuk video, ada The Bible Project. Mereka membuat video penjelasan singkat untuk tema-tema kunci dalam Alkitab agar lebih mudah dipahami.

Tidak hanya menyediakan bahan studi Alkitab berbentuk digital dalam berbagai format dan platform, teknologi zaman sekarang juga memungkinkan SABDA membuat sistem studi Alkitab yang saling terintegrasi satu sama lain. Sistem studi Alkitab ini terdiri dari pendahuluan/pengantar kitab, garis besar kitab/pasal, tafsiran, peta Alkitab, konkordansi Alkitab, dan berbagai catatan lainnya. Sistem studi Alkitab ini terangkum dalam situs alkitab.sabda.org yang bisa gratis diperoleh kapan saja diperlukan.

Alat lain yang tersedia dengan bantuan teknologi masa kini adalah Alkitab interlinear. Alkitab interlinear adalah alat yang menampilkan teks suatu terjemahan Alkitab bersama naskah asli Alkitab (bahasa Ibrani dan Yunani) dalam baris-baris paralel. Jadi, kita bisa membandingkan suatu versi terjemahan Alkitab dengan bahasa aslinya, agar kita dapat melihat nuansa-nuansa dalam pilihan kata yang ada dalam terjemahan yang sedang kita pelajari, dan juga bagaimana nuansa dalam konteks bahasa aslinya. Bahkan saat ini, kita juga bisa membandingkan dua atau lebih versi terjemahan sekaligus dengan bahasa aslinya. Fitur ini disebut Alkitab multilinear.

Alat selanjutnya yang dimungkinkan dengan perkembangan teknologi zaman sekarang adalah Alkitab diglot, yaitu Alkitab yang menampilkan dua terjemahan secara berdampingan untuk studi yang lebih mendalam. Pentingnya membandingkan beberapa versi terjemahan Alkitab dikarenakan biasanya beberapa versi terjemahan memiliki prioritas berbeda dalam menerjemahkan kata per kata atau menerjemahkan ide per ide. Hasil suatu terjemahan Alkitab juga bisa sangat kaku ketika berpatokan pada bahasa aslinya atau bisa juga sangat dinamis karena diterjemahkan dengan mengutamakan makna dan isinya. Membandingkan berbagai terjemahan secara berdampingan akan menolong kita untuk bisa mendapatkan pemahaman atau nuansa yang lebih lengkap tentang ayat yang sedang kita baca. Dan, sama seperti Alkitab interlinear bisa disajikan multilinear, maka Alkitab diglot juga bisa disajikan multiglot. Jadi, bukan hanya membandingkan dua bahasa, tetapi bisa membandingkan beberapa bahasa sekaligus. Salah satu proyek yang sedang dikerjakan SABDA adalah membuat Alkitab diglot untuk terjemahan-terjemahan bahasa suku/daerah yang ada. Diharapkan ini juga akan bisa membantu pelestarian bahasa suku/daerah yang ada.

Sistem studi Alkitab yang sudah dijelaskan di atas juga tidak hanya tersedia di situs, tetapi juga sudah dikembangkan dalam bentuk aplikasi-aplikasi yang saling terintegrasi. Terdapat set aplikasi studi alkitab untuk Android dari Yayasan Lembaga SABDA yang terdiri dari 5 aplikasi, yaitu aplikasi Alkitab, Kamus Alkitab, AlkiPEDIA, Tafsiran, dan Peta Alkitab.

Semua yang sudah dibahas di atas, merupakan pemanfaatan teknologi terkini untuk memudahkan orang percaya berinteraksi dengan firman Tuhan. Kita bisa simpulkan bahwa Tuhan memakai teknologi paling mutakhir pada suatu zaman untuk menyampaikan firman-Nya. Maka kita bisa yakin, bahwa nanti pasti akan ada format/platform/sistem studi Alkitab baru yang akan terus dikembangkan mengikuti perkembangan teknologi yang ada.

SABDA dulu memiliki impian "Bible Anywhere Bible Everywhere!", Alkitab bisa diakses dari mana saja dan Alkitab juga tersedia di mana saja. Ini semua dimungkinkan karena sekarang Alkitab tersedia dalam smartphone kita, dalam laptop kita, dalam chatbot, dan juga bahkan dapat diakses melalui smart speaker seperti Google Home atau Alexa Echo Dot.

Jadi, "Bible Anywhere Bible Everywhere!" itu sudah terwujud. Akan tetapi, yang menjadi tantangan sekarang adalah apakah firman Tuhan sudah ada dalam setiap hati kita? "Bible in every heart!"
Salah satu tantangan terbesar zaman ini adalah bagaimana menolong generasi digital untuk belajar dan membagikan Alkitab? Generasi digital sangat fasih menggunakan teknologi terbaru untuk kesenangan sehari-hari, tetapi mereka perlu bantuan untuk bisa bijak menggunakan teknologi demi tujuan yang bernilai kekal. Teknologi dan media sosial saat ini memungkinkan setiap orang untuk membagikan firman Tuhan dengan bebas, contohnya melalui Facebook, Instagram, YouTube, Tik Tok, dan podcast. SABDA sendiri saat ini mengadakan PA BaDeNo melalui WhatsApp Group, Facebook #Ayo_PA!, dan Instagram Live seri AlkiTOP.

Bagaimana Status Alkitab di Indonesia?

Berdasarkan pemaparan di atas, Alkitab di Indonesia tentunya akan terus hidup dan akan terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan teknologi ke depan. Namun, kemudahan-kemudahan yang ada akan menjadi percuma jika tidak dibarengi dengan tindakan nyata dari kita semua untuk menggunakannya. Karena itu, mari kita manfaatkan semua alat dan sistem yang sudah tersedia ini dengan baik untuk kemuliaan Tuhan.

Salam IT for GOD!