ARTIKEL GoSABDA! Studi Ber-Medsos Alkitab
Oleh: Nikos Septian

Dalam seri GoSABDA! kali ini, kita akan membahas mengenai Studi Ber-Medsos Alkitab. Kata kuncinya adalah "medsos" dan "Alkitab", bagaimana media sosial dapat digunakan untuk studi firman Tuhan. Silakan mengakses arsip presentasi topik ini melalui tautan https://live.sabda.org/events.php?id=gosabda&title=gosabda_studi_bermedsos_alkitab.
Lima presentasi dan tulisan terdahulu dari seri ini: Studi Ber-Komik Alkitab (https://live.sabda.org/events.php?id=gosabda&title=gosabda_studi_berkomik_alkitab), Studi Ber-Media Alkitab (https://live.sabda.org/events.php?id=gosabda&title=gosabda_studi_bermedia_alkitab), Studi Ber-Suara Alkitab (https://live.sabda.org/events.php?id=gosabda&title=gosabda_studi_bersuara_alkitab), Studi Ber-BOT Alkitab (https://live.sabda.org/events.php?id=gosabda&title=gosabda_studi_berbot_alkitab), dan Studi Ber-App Alkitab (https://live.sabda.org/events.php?id=gosabda&title=gosabda_studi_berapp_alkitab), diharapkan dapat mengubahkan cara pandang setiap orang percaya dalam menggali firman Tuhan agar tetap relevan dengan perkembangan zaman. Jadi, kelima topik tersebut sangat menolong kita mengenal bahan dan alat untuk studi firman Tuhan. Akan tetapi, ada satu aspek yang belum dibahas dalam kelima topik tersebut, yaitu aspek sosial.

Dalam aspek sosial itu terdapat dua faktor, yaitu Komunikasi dan Interaksi antara pihak satu dengan pihak lainnya. Interaksi atau Komunikasi yang terjadi dalam media sosial antara lain:
= Manusia dengan media  
= Media dengan manusia
= Manusia dengan manusia (interaksi dan komunikasi satu sama lain yang diwadahi platform media sosial)

Jadi, mengapa harus bersifat sosial? Sebab, kita adalah makhluk sosial, sebagaimana kutipan dari Aristoteles, "Man is a social animal". Manusia diciptakan sebagai makhluk sosial yang memiliki naluri untuk hidup bersama manusia yang lain, karena itu manusia tidak bisa hidup sendiri. Manusia akan membangun interaksi, komunikasi, dan relasi sosial dengan sesamanya. Oleh sebab itu, kita memiliki peranan di dalam hidup sesama kita, di dalam hidup rekanan kita, keluarga kita, tetangga kita, itulah mengapa kita disebut makhluk sosial yang tidak bisa berdiri sendiri.

Media yang kita bagikan dalam media sosial meliputi: Bahan/pesan/informasi yang disajikan dalam berbagai cara dan platform. Terdapat berbagai bentuk media yang dapat digunakan, yaitu teks, audio, video, dll., yang kita kenal sebagai multimedia. Dan, media sosial (medsos) telah menjadi wadah bertemunya aspek sosial dan media, serta memfasilitasi interaksi antara manusia dengan media, media dengan manusia, dan manusia dengan manusia secara digital sehingga timbul interaksi dan relasi secara digital (Digital Relationship).

Mengapa Menggunakan Media Sosial?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut, mari kita menyimak perkembangan media sosial selama ini. Jika zaman dahulu kita menggunakan internet sebagai sumber informasi dan interaksi yang kebanyakan terjadi hanya manusia dengan bahan/konten/sumber informasi. Namun kini, melalui internet kita dapat lebih bersosial dan berinteraksi tidak hanya dengan bahan/konten/media, tetapi juga dengan sesama manusia.

= SocMed in Every Gadget: setiap orang yang memiliki gadget pasti memiliki akun media sosial. Tidak terbatas pada Instagram, Twitter, Facebook, atau TikTok, tetapi Chatting Apps seperti WhatsApp, Telegram, Line juga tergolong media sosial. Bahkan, platform YouTube juga dapat digolongkan sebagai media sosial. Melalui platform dan aplikasi tersebut, kita dapat berinteraksi dengan konten/unggahan yang ada. Kemudian, kita juga berinteraksi melalui kolom komentar dan dapat berlangganan atau mengikuti akun orang lain.
 
= Aktualisasi Diri: dikarenakan setiap orang memiliki akses terhadap internet dan media sosial, maka tak pelak lagi media sosial berkembang menjadi wadah/ajang aktualisasi diri. Namun, perlu diperhatikan apakah eksistensi diri kita secara digital sudah berdampak baik bagi orang lain? Apakah kita hanya menggunakan ruang terbuka itu untuk menunjukkan keakuan dan diri sendiri saja? Seharusnya tidak seperti itu. Ruang terbuka bebas ini seharusnya digunakan untuk memberi dampak positif kepada orang lain yang menyimak dan mengikuti setiap konten dan unggahan kita sebagai orang percaya.

= Tempat "Nongkrong/Hangout" Digital: secara alami manusia butuh bersosial. Dan, salah satu cara menyalurkan kebutuhan tersebut adalah dengan "nongkrong/hangout". Media sosial mengakomodasi kebutuhan manusia untuk bersosial/berkumpul secara digital. Melalui platform media sosial, kita bisa berdiskusi dan menyalurkan ide tanpa harus berada di tempat yang sama pada waktu yang sama.

Jadi, mengapa media sosial? Sebab, menurut data statistik, pengguna media sosial pada 2022 di Indonesia mencapai angka 191.4 juta orang. Angka ini mengalami kenaikan dibandingkan tahun lalu sebesar 12.35%. Dengan pengguna sebanyak ini, maka kesempatan ini harus kita manfaatkan sebaik-baiknya untuk membagikan firman Tuhan melalui media sosial tersebut.

Studi Ber-Medsos Alkitab

Jadi, apakah kita sebagai orang percaya sudah memuliakan Tuhan melalui media sosial kita? Menurut hasil riset dari Bilangan Research Center tahun 2018, satu dari dua orang muda Kristen di Indonesia yakin sudah menggunakan media sosial untuk membawa Kabar Baik. Dari data ini, kita tahu bahwa penggunaan media sosial untuk memuliakan nama-Nya sudah bukan menjadi hal asing lagi pada zaman ini.

Jadi, jika masih ada yang bingung dalam menggunakan media sosial untuk berinteraksi dengan firman Tuhan atau studi Alkitab, kita dapat mulai dengan hal-hal sederhana. Contohnya, kita dapat membagikan ayat firman Tuhan dalam bentuk quote ayat, quote tokoh yang alkitabiah, atau renungan melalui media sosial pribadi kita. Hal ini memang tampak sederhana, tetapi kita tidak pernah tahu dampaknya bagi orang lain yang melihat unggahan/konten media sosial kita. Interaksi sederhana dengan konten-konten alkitabiah dapat menjadi awal bagi seseorang untuk belajar firman Tuhan secara lebih ekstensif lagi.

Seiring dengan perkembangan zaman, format media yang dapat dibagikan dalam media sosial juga semakin bervariasi. Kita dapat membagikan reels atau video pendek sederhana seperti tips disiplin membaca firman Tuhan setiap hari, berdoa setiap hari, belajar hidup dalam kekudusan, dan belajar taat. Tentunya konten-konten semacam ini dapat memberkati banyak orang, dan interaksi yang terbangun di sini juga pastilah mengarahkan banyak orang pada kehidupan berimannya.

Selain itu, ada berbagai kelas online alkitabiah yang diselenggarakan melalui platform media sosial. Contohnya, Bedah Kitab dari SABDA yang dilakukan lewat platform Telegram dengan sesi training melalui Zoom dan YouTube. Studi Alkitab melalui media sosial dapat mewadahi aspek studi yang berkaitan dengan firman dan bahan alkitabiah sembari juga mewadahi kebutuhan sosial manusia dengan adanya interaksi dan komunikasi dengan orang lain.

"Sebab, oleh Dia, segala sesuatu yang ada di surga dan di bumi diciptakan, yang kelihatan dan yang tidak kelihatan, baik tahta, kekuasaan, pemerintah, maupun penguasa. Segala sesuatu telah diciptakan melalui Dia dan untuk Dia."
- Kolose 1:16 (AYT) -

Kita dapat perhatikan setiap kata yang dicetak tebal dalam ayat di atas yaitu "oleh Dia, melalui Dia, dan untuk Dia segala sesuatu diciptakan", hal ini termasuk juga media sosial. Tidak hanya platformnya, tetapi juga mencakup relasi dan interaksi yang terjadi dalam media sosial tersebut (digital relationship for God atau relasi digital untuk Tuhan). Hal ini juga yang menjadi landasan bagi kita, orang percaya, untuk studi Alkitab menggunakan media sosial. Menurut data statistik, waktu rata-rata yang dihabiskan orang untuk bermedia sosial adalah 3 jam 17 menit per hari. Data lainnya menyebutkan bahwa kita menggunakan WhatsApp sekitar 31 jam per bulan; YouTube sekitar 26 jam per bulan; Facebook, Telegram, dan TikTok mencapai belasan sampai dua puluhan jam per bulan. Nah, itu waktu yang cukup lama kita habiskan di media sosial. Paparan media sosial selama waktu itu akan dapat sangat berdampak bagi kehidupan orang-orang. Dan, dengan kesempatan sebesar itu, apakah kita sebagai orang percaya sudah "produktif" di media sosial dalam mengenalkan firman Tuhan kepada teman-teman kita yang ada di media sosial?

Selain kesempatan yang sudah disebutkan di atas, kita juga perlu menyadari keunggulan-keunggulan media sosial lainnya, terutama untuk melakukan studi Alkitab.
1. Pendalaman Alkitab melalui media sosial dapat dilakukan di mana saja, kapan saja (24/7), tidak dibatasi waktu dan tempat.
2. Pendalaman Alkitab dapat dilakukan secara asynchronous (tidak terjadi pada waktu dan tempat yang bersamaan).
3. Dapat berbagi hasil penggalian, pergumulan, dan doa dengan lebih mudah.

Tentunya ada berbagai kelemahan juga dalam penggunaan media sosial untuk ber-PA. Namun, kelemahan-kelemahan tersebut harus dihadapi dan diminimalisir. Dan, sebelum kita membahas mengenai PA dengan media sosial, mari kita perlu mengingat kembali dasar (basic) Pendalaman Alkitab, baik yang dilakukan secara online, offline, pribadi, maupun dalam kelompok.

Dasar Pendalaman Alkitab:
1. Doa
2. Baca
3. Belajar
4. Bagikan

Lalu, bagaimana kita dapat menerapkan 4 prinsip dasar PA ini dalam PA dalam media sosial?
1. Media sosial menolong untuk membagikan bahan PA.
2. Ber-PA dengan bahan yang diposting/dibagikan.
3. Bagikan berkat dan pokok doa kepada teman-teman.
4. Menggunakan metode dan alat (digital) untuk menggali firman Tuhan. Contoh metode PA (https://ayo-pa.org/metode/video_tutorial) yang dapat digunakan:
   a) WWG (https://static.sabda.org/metode_studi_alkitab/WWG.pdf)
   b) BGA (https://static.sabda.org/metode_studi_alkitab/BGA.pdf)
   c) S.A.B.D.A. (https://static.sabda.org/metode_studi_alkitab/SABDA.pdf)
   d) OIA (https://static.sabda.org/metode_studi_alkitab/OIA.pdf)
   e) BaDeNo (https://static.sabda.org/metode_studi_alkitab/BaDeNo.pdf)
Selain metode-metode di atas, terdapat pula alat-alat (aplikasi Android) penggalian Alkitab sbb.:
   a) Alkitab (https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.alkitab)
   b) AlkiPEDIA (https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.pedia)
   c) Tafsiran Alkitab (https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.tafsiran)
   d) Kamus Alkitab (https://play.google.com/store/apps/details?id=org.sabda.kamus)
   e) Bible Maps (https://play.google.com/store/apps/details?id=palki.maps)

Contoh Studi Alkitab dengan Media Sosial

Contoh studi Alkitab di mana setiap orang yang terlibat dapat membagikan hasil PA, mengomentari hasil PA orang lain, berbagi aplikasi pelajaran dari firman Tuhan, saling berbagi pokok doa, dan saling mendoakan, seperti dalam fanpage Facebook berikut:
1. e-Santapan Harian (https://facebook.com/groups/santapan.harian) yang saat ini dikelola Scripture Union Indonesia
2. e-Renungan Harian (https://facebook.com/groups/renungan.harian) yang dikelola oleh Yayasan Gloria
3. Walking with God (https://facebook.com/groups/alkitab.setiap.hari)
4. WhatsApp Group BaDeNo Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (https://api.whatsapp.com/send?phone=628812979100).

Contoh-contoh PA dalam media sosial yang telah dijelaskan di atas dapat dilakukan secara asynchronous, jadi tidak dalam waktu dan tempat yang bersamaan, tetapi kita tetap bisa saling berinteraksi dan saling membagikan berkat yang kita peroleh dari pendalaman Alkitab. Berikut beberapa bentuk PA melalui media sosial yang unik dari Yayasan Lembaga SABDA:

1. Seri Alki-TOP (https://www.instagram.com/ayo.pa)
Seri Alki-TOP adalah PA online bersama menggunakan platform IG Live. Melalui IG Live ini, SABDA mengajak anak-anak muda untuk dapat bergabung dan melakukan PA bersama. Kerinduan SABDA agar pengalaman dan semangat PA online bersama ini dapat dibawa ke dalam gereja/sel grup. Dan, walaupun awalnya PA ini terbatas hanya dilakukan oleh 3-4 orang saja (moderator dan guest), kini SABDA mempersilakan setiap Sahabat SABDA yang hadir saat IG Live untuk dapat berbagi bersama. Pasal yang digali juga merupakan pasal-pasal Alkitab yang sudah familiar bagi banyak orang percaya. Hal ini agar siapa saja yang menonton IG Live tersebut dapat bergabung tanpa harus banyak persiapan. Dan, ketika berbagi bersama, kita pun akan diingatkan kembali mengenai pelajaran-pelajaran yang pernah kita peroleh dari perenungan pasal tersebut, kemudian juga diperkaya dengan hasil perenungan teman-teman lain yang juga ikut berbagi bersama.

2. Bedah Kitab (https://alkitab.co/events.php?id=bedah-kitab)
Kelas online Bedah Kitab yang diselenggarakan oleh SABDA MLC ini diadakan melalui platform Telegram, sementara sesi trainingnya diadakan melalui Zoom dan Live YouTube. Kelas ini berlangsung selama kurang lebih satu minggu dengan proses penggalian setiap pasal yang mendalam setiap harinya. SABDA sangat salut dan menghargai Sahabat SABDA peserta kelas online Bedah Kitab ini, karena untuk mengikuti kelas ini dibutuhkan komitmen, konsentrasi penuh, dan perenungan mendalam akan firman Tuhan yang sedang digali bersama. Acap kali, banyak peserta yang tidak dapat menyelesaikan kelas ini karena kesibukan dan oleh sebab itu tidak bisa maksimal mengikuti penggalian kitab yang dimaksud. Namun, SABDA terus berharap bahwa setiap peserta Bedah Kitab akan membawa semangat penggalian firman Tuhan ke dalam kehidupan mereka pribadi maupun bergereja.

3. PA Komik (https://komik.app/study-guide)
SABDA pernah mengadakan PA menggunakan komik Kisah Kasih Abadi dari Kingstone Indonesia melalui IG @sabdakomik (https://www.instagram.com/sabdakomik). Melalui komik, kita diajak untuk menangkap suasana yang digambarkan dalam suatu perikop Alkitab. Dan, meskipun gambar komik tersebut merupakan tafsiran dari pembuat komik, tetapi cerita yang diangkat benar-benar berdasarkan firman Tuhan. Komik ini juga tersedia dalam bentuk digital, sehingga sangat mudah untuk dibagikan, mudah untuk kita membagikan hasil PA kita di kolom komentar, bahkan juga mudah bagi kita mengajak teman lainnya untuk bergabung (menggunakan fitur "mention" atau "tag").

4. PA Staf SABDA via Telegram
Cara PA semacam ini sudah berlangsung cukup lama di SABDA. Terutama ketika tidak semua anggota kelompok PA dapat hadir langsung bersama-sama pada waktu PA. Biasanya masing-masing anggota kelompok PA sudah membaca dan merenungkan bahan PA sebelumnya. Kemudian, pada waktu PA setiap anggota kelompok membagikan hasil pendalaman Alkitab masing-masing, disertai dengan aplikasi dalam kehidupan sehari-hari dan pokok doa. Setelah semua sudah membagikan hasil PA, maka dipersilakan untuk saling menanggapi hasil PA satu sama lain. PA diakhiri dengan saling mendoakan aplikasi dan pokok doa yang sudah terlebih dahulu disampaikan.

Demikianlah pemaparan mengenai PA melalui media sosial yang dapat kita terapkan dalam kehidupan kita sehari-hari. Kiranya Sahabat SABDA dapat menggunakan media sosial masing-masing untuk membagikan berkat kepada orang lain terutama Firman Tuhan yang dapat mengubahkan hati dan hidup setiap orang yang disentuh-Nya. Selamat Studi ber-Medsos Alkitab! Tuhan Yesus memberkati.