Oleh: Nehemia, Andy, Rode
Bagaimana kita berdoa selama ini? Hal pasti yang tidak mungkin salah adalah jika kita berdoa sesuai dengan firman Tuhan. Kali ini kita akan membahas "Praying the Word", yaitu berdoa menggunakan firman Tuhan. Pada Agustus 2021, SABDA telah membahas disiplin rohani bagi orang percaya. Salah satu disiplin rohani yang disebutkan adalah berdoa. Jadi, berdoa seperti apa yang sebaiknya orang percaya lakukan? Simak selengkapnya sesi SABDA Live seri GoSABDA! melalui arsip pada tautan berikut https://live.sabda.org/events.php?id=gosabda&title=gosabda_praying_the_word. Sesi presentasi live yang menjadi sumber tulisan ini berlandaskan dari sebuah buku karya Donald S. Whitney yang berjudul "Praying the Bible" (https://www.scribd.com/book/268606632/Praying-the-Bible).
Mengapa Praying the Word?
"Jika saya berusaha berdoa bagi orang atau peristiwa tanpa ada Alkitab yang terbuka untuk membimbing doa saya, maka beberapa hal negatif terjadi. Salah satunya, saya cenderung mengulang-ulang. ... Saya berdoa dengan kata-kata yang sama setiap waktu. Hal negatif lainnya adalah pikiran saya cenderung berkelana."
-John Piper-
Hal yang dirasakan John Piper mungkin sangat relevan dengan kehidupan doa orang percaya saat ini. Beberapa hal negatif muncul jika kita tidak berdoa berdoa sesuai firman Tuhan, di antaranya:
1. Cenderung mengulangi "kata yang sama" (perlu diperhatikan bukan mengulang doa yang sama)
2. Kegiatan berdoa jadi membosankan
3. Pikiran yang tidak fokus
4. Merasa kurang puas dengan kehidupan doa
5. Tidak tahu apa dan bagaimana harus berdoa
Solusi untuk permasalahan-permasalahan di atas adalah dengan berdoa sejalan dengan firman Tuhan. Berdoa dengan/dari suatu bagian dari Alkitab membuat kita memiliki dasar dan fondasi dalam berdoa. Dengan demikian, kita benar-benar memiliki kepuasan dalam berdoa dan hasrat kita untuk berkomunikasi dengan Tuhan dapat tersampaikan. Dan, begitu selesai berdoa, jiwa kita dipuaskan, rohani kita tidak merasa kekeringan dan justru berkembang, bertumbuh dan semakin mendekat kepada Tuhan.
"Berdoa dengan iman berarti membaca Alkitab dalam semangat doa dan membiarkan makna ayat-ayatnya menjadi doa kita dan menginspirasi pikiran kita." ~John Piper
Jadi, dengan berdoa sejalan firman Tuhan, kita akan fokus pada doa kita, punya semangat yang kuat, dan kita juga memiliki dasar yang kuat untuk berdoa.
Definisi Praying the Word
Praying the Word adalah satu disiplin rohani untuk doa, untuk bisa memakai dan mengerti firman. Ini adalah cara yang paling inti dan dasar untuk mendengar, berbicara, serta memahami hati-Nya. Dengan demikian, kita akan rindu berdoa untuk apa yang Tuhan rindukan. Dan, melalui firman-Nya yang kita doakan sehari-hari, kita punya fondasi yang kuat untuk bertumbuh dalam iman dan kita bisa menjadi orang-orang Kristen yang luar biasa.
Bagaimana Melakukan Praying the Word?
Terdapat beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum kita berdoa sejalan dengan firman Tuhan, di antaranya:
1. Awali dengan komitmen dan motivasi yang benar. Dalam hal ini, kita perlu mengingat untuk siapakah kita berdoa. Setiap hal yang kita lakukan hendaknya untuk memuliakan Tuhan. Dan, komitmen kita adalah untuk selalu berkomunikasi/berelasi dengan Tuhan. Hal inilah yang menjadikan berdoa sebagai kebutuhan, bukan kewajiban.
2. Menentukan doa sendiri atau berkelompok. Berawal dari keputusan dan kerinduan pribadi untuk memuliakan nama-Nya, kita juga dapat berdoa dalam kelompok yang terdiri dari orang-orang yang juga memiliki komitmen dan kerinduan serupa, serta dapat saling menguatkan.
3. Menentukan waktu dan tempat. Direkomendasikan pagi atau malam, tetapi juga dapat disepakati bersama jika berdoa berkelompok. Sementara untuk tempat, disarankan untuk memiliki tempat khusus atau ruang doa. Ruang doa khusus ini akan membuat kita mudah fokus pada doa ketika masuk ke dalam ruang tersebut.
4. Ayo... Praying the Word! Hal-hal yang perlu diperhatikan:
a) Menentukan jenis kitab/bagian firman yang hendak dijadikan landasan doa (Mazmur/Puisi, Surat, Narasi).
b) Bukan menafsirakan Alkitab, atau PA.
c) Jika dibutuhkan, buatlah pertanyaan umum yang membantu perenungan.
d) Hal yang bisa didoakan: pujian, syukur, pengajaran, dan kepekaan kondisi diri sendiri, sesama, atau lingkungan.
Sementara itu terdapat beberapa tahapan sederhana untuk melakukan praying the Word:
1. Baca firman pelan-pelan dan renungkan ayat/frasa.
2. Renungkan apakah ada pesan/kesan? Jika ya, doakan pesan/kesan yang diperoleh karena terinspirasi dari ayat/frasa, kemudian lanjutkan. Jika tidak, tanyakan pada diri sendiri:
a) Apakah ada pikiran yang menyimpang dari bahasan? Jika ya, bawa kepada Tuhan, dan bawa kembali pikiran Anda ke firman.
b) Apakah ada ayat yang tidak dipahami? Jika ya, lewati dan lanjutkan baca ayat/frasa berikutnya.
Aplikasi dan Contoh Praying the Word
Contoh berdoa menggunakan Mazmur 23:
Pada ayat 1a, "Tuhan adalah Gembalaku". Kita bisa melihat bahwa sang pemazmur bersyukur dan memuji Tuhan karena Dialah yang menjadi menjadi Gembala, pemimpin, dan penolong orang percaya.
Kemudian pada ayat 1b, "takkan kekurangan aku". Bagian ini mengungkapkan rasa syukur kita atas pemeliharaan-Nya atas hidup kita selama ini dan juga jaminan pemeliharaan-Nya bagi orang percaya pada masa depan. Walaupun sepertinya kekurangan pun, Tuhan sendiri yang akan mencukupkan.
Kemudian, dilanjutkan ayat 2, "Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang". Setiap hal yang dilakukan Tuhan adalah untuk kebaikan kita. Kita bisa berdoa agar orang-orang di sekitar kita juga menyadari hal tersebut.
Ayat yang ke-3, "Ia menyegarkan jiwaku, Ia menuntun aku di jalan yang benar boleh karena nama-Nya". Hal ini adalah ungkapan syukur kita karena Tuhan memberikan kesegaran jiwa dan menuntun kita di jalan-Nya melalui firman-Nya. Begitu pula ayat-ayat selanjutnya juga dapat digunakan untuk Praying the Word.
Dalam pelaksanaannya, Praying the Word juga akan sangat terbantu dengan adanya rencana baca. Contohnya, kita dapat membagi Mazmur berdasarkan pasalnya untuk dapat kita jadikan landasan doa setiap harinya.
Manfaat Praying the Word
1. Pikiran tidak berkelana. Lebih mudah untuk fokus dan menikmati waktu berdoa. Firman Tuhan akan menjadi penjaga perhatian dan pembimbing dalam doa, sehingga pikiran akan sulit terjerumus ke dalam pengulangan kata-kata yang biasa dilakukan.
2. Doa berkaitan dengan Allah. Inspirasi doa berasal dari firman yang menuntun kepada pengakuan dosa, pengucapan syukur, dan permohonan.
3. Waktu terasa singkat. Membuka Alkitab, mulai membacanya, dan berhenti sejenak setiap ayat dan membuatnya menjadi doa, maka tanpa terasa kita bisa berdoa seharian penuh.
4. Seperti percakapan yang nyata dengan Seseorang. Hanya menanggapi inisiatif Allah. Dia akan berbicara dalam ayat selanjutnya. Dan, percakapan baru dapat dimulai kembali kapan saja kita mau.
5. Keyakinan yang lebih besar saat berdoa seturut kehendak Allah. "Dan, inilah keyakinan yang kita miliki di hadapan Dia, yaitu jika kita meminta apa pun yang sesuai dengan kehendak-Nya, Dia mendengar kita. Dan, jika kita tahu Dia mendengar kita, apa pun yang kita minta, kita tahu bahwa kita sudah memiliki permohonan yang telah kita minta dari-Nya (1 Yohanes 5:14-15, AYT).
6. Berdoa dengan cara baru dan berbeda. Permohonan yang baik dan tetap yang berulang diganti dengan doa melalui pembacaan Alkitab. Doa tidak akan membosankan, tetapi menjadi lebih menyenangkan dan bervariasi.
7. dll...
Kesimpulan & Penutup
Berdoa dengan firman menjadi cara baru untuk doa lama yang terkesan membosankan atau berulang, menuju doa yang hidup dan bermanfaat yang terinspirasi dan terfokus pada firman itu sendiri. Berdoa dengan firman dapat dilakukan dengan metode sederhana: membaca dan menangkap pesan, kesan, pelajaran, dan pengertian yang diperoleh dari firman Tuhan.
Selamat memulai praying the Word! Semoga bermanfaat. Tuhan Yesus memberkati.