GoPray! Doa bagi Bangsa2 dan Indonesia!
Oleh: Santi T. Lestari & Okti N. Risanti
Orang percaya dan semua orang Kristiani terlibat di dalam peperangan rohani!
Seri GoPray yang diadakan oleh Yayasan Lembaga SABDA berusaha menolong orang percaya untuk memiliki kebiasaan-kebiasaan alkitabiah terutama dalam hal berdoa. Seri GoPray! adalah bentuk ajakan kepada masyarakat Kristen Indonesia untuk berdoa bersama. Kehidupan doa sangat penting dan juga menjadi dasar dari disiplin rohani lainnya (Biblical Habits). Mari simak bersama video penjelasan seri GoPray melalui link berikut ini: https://youtu.be/m7KVgi8lTjE.
Mengapa GoPray!?
Bulan Ramadan atau bulan puasa adalah bulan ibadah yang dijalani oleh saudara-saudara kita dari kaum seberang. Momen ini menjadi kesempatan yang besar bagi setiap orang percaya di seluruh dunia untuk bisa bersatu hati berdoa agar pekerjaan Tuhan dinyatakan di tengah-tengah bangsa-bangsa, khususnya bagi orang-orang yang belum mengenal Allah. Dengan doa-doa yang kita naikkan, kita berharap agar mereka bisa menemukan Allah yang sejati, dapat menjumpai kebenaran, dan percaya kepada Kristus. Berdoa bagi bangsa adalah sesuatu yang alkitabiah, sebab firman Tuhan menyatakannya dan ini bisa menjadi dasar bagi kita dalam berdoa.
"Sebab di tempat dua atau tiga orang berkumpul bersama dalam nama-Ku, Aku ada di tengah-tengah mereka."
(Mat. 18:20, AYT)
"Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi."
(Kis. 14:47, AYT)
"Karena itu pergilah jadikanlah semua bangsa murid-Ku"
(Matius 28:19, AYT)
Terdapat 9 alasan bagi kita untuk berdoa bagi bangsa-bangsa:
1. Tuhan menghendaki doa syafaat kita untuk menjalankan rencana penyelamatan-Nya bagi suku-suku bangsa di bumi (lih. Yeh. 22:30).
Tuhan menghendaki doa syafaat umat-Nya karena sejak semula Tuhan meminta manusia berkuasa atas bumi. Kekuasaan iblis yang didapat melalui pemberontakannya terhadap Allah itu adalah kekuasaan tidak sah dan palsu. Ketika kita berdoa dalam kuasa Roh Kudus, kita mendobrak dominasi palsu musuh sehingga pembebasan dan damai sejahtera dari Tuhan dapat dialami oleh semua suku bangsa.
2. Kemenangan di alam roh merupakan hal terpenting yang hanya dapat dimenangkan melalui doa (lih. Kel. 17:11).
Dalam peristiwa doa syafaat Musa saat ia mengangkat kedua tangannya di hadapan Tuhan, bangsa Israel akan menang atas bangsa Amalek. Sementara, ketika kedua tangan Musa mulai lelah dan turun, maka pasukan Israel dipukul mundur. Jadi, kita harus mengandalkan doa, membenahi sikap doa kita, dan harus bertekun di dalam doa.
3. Doa selalu mendasari dan memperluas jangkauan kegiatan misi gereja (lih. Kis. 1:14).
Mulai dari peristiwa Pentakosta sampai pada zaman sekarang, kisah tentang misi sebenarnya adalah kisah tentang doa yang dijawab oleh Tuhan. Jadi, setiap munculnya kerinduan untuk bermisi, ini merupakan hasil dari doa yang penuh iman yang Tuhan jawab.
4. Kebangunan rohani yang terjadi karena doa telah berdampak besar pada berbagai upaya misi perintisan (lih. Mat. 18:20).
Kita percaya bahwa semua kebangunan rohani yang luar biasa berakar dari dan dalam doa. Kebangunan rohani hingga terobosan baru di dalam misi bermula dari persekutuan doa di seluruh dunia yang selalu dilakukan dengan rajin dan intensif.
5. Doa syafaat memungkinkan anak-anak Tuhan memiliki warisan mereka, yaitu bangsa-bangsa di bumi (lih. Mzm. 2:8).
Doa syafaat akan membuka pintu agar bangsa-bangsa dan suku-suku bangsa yang saat ini belum mendengar Injil dan percaya menjadi warisan kita. Doa yang dinaikkan secara intens, penuh iman, disertai usaha kita dengan iman mempunyai peran yang sangat besar dalam kebangunan rohani. Itulah yang akan membawa orang-orang kepada Kristus.
6. Strategi misi yang efektif berasal dari penelitian yang dilingkupi doa (lih. kitab Yosua).
Kita dapat melihat hal ini melalui peristiwa dalam Bilangan 13, di mana Yosua menjadi "peneliti" dengan melakukan pengintaian tanah perjanjian. Dia tahu banyak hal tentang negeri itu, dan dari sana dia bisa memilih strategi terbaik untuk menaklukkannya. Akan tetapi, skill dan pengetahuan saja tidak cukup. Lebih dari itu, Yosua terus-menerus mencari pimpinan Tuhan dan tidak bersandar pada pengertiannya sendiri. Ia mengandalkan tuntunan Tuhan dari doa. Prinsip tersebut juga dapat kita terapkan dalam pelayanan saat ini karena strategi misi yang efektif itu datangnya dari Tuhan.
7. Doa merupakan cara adikodrati untuk melipatgandakan dan mengutus para pekerja ke wilayah misi perintisan (lih. Mat. 9:37-38).
Pada zaman Yesus tuaian banyak, tetapi pekerja sedikit. Akan tetapi, Yesus tidak meminta para murid-Nya untuk berusaha sekuat tenaga mengumpulkan pekerja atau uang sebanyak mungkin. Ia meminta mereka berdoa kepada Pribadi yang memiliki tuaian itu. Tuhanlah yang dapat memanggil, Tuhan yang memperlengkapi, bahkan Tuhan yang mengutus pengerja-pengerja yang tepat.
8. Doa membuka pintu-pintu yang tertutup bagi kehadiran orang Kristiani (lih Kol. 4:2-4).
Rasul Paulus pernah mendesak orang-orang pada zamannya untuk "... berdoa jugalah untuk kami supaya Allah membuka pintu pemberitaan kami sehingga kami dapat berbicara tentang rahasia Kristus". Jika kita rindu memenangkan jiwa bagi Kristus, kita harus maju dengan mengandalkan doa. Tuhan yang akan membuka pintu, Tuhan juga yang akan membuat terobosan-terobosan rohani terjadi bagi jiwa-jiwa yang kita doakan tersebut.
9. Doa peperangan rohani mematahkan kendali kuasa kegelapan atas kelompok, masyarakat, kota, dan negara (lih. Ef. 6).
Belenggu kegelapan rohani sering melingkupi kelompok, masyarakat, kota, dan negara yang belum terjangkau oleh Injil. Penguasa kegelapan terus berusaha untuk mengendalikan urusan manusia. Namu, dalam Efesus 6 dinyatakan dengan jelas bahwa setiap orang percaya terlibat di dalam peperangan rohani. Jadi, perjuangan kita harus dilakukan melalui doa di dalam roh.
Doa bagi Bangsa2, dan Indonesia!
Doa berperan besar bagi bangsa-bangsa dan juga bangsa kita, Indonesia. Sebab, pelayanan hanya dapat dilahirkan dari doa. Hanya oleh dan karena doa pelayanan dapat terbuka, berjalan, dan dilakukan. Doa juga berperan untuk membuka pintu yang tertutup. Tempat-tempat yang tertutup bagi Injil, bahkan yang selama ini sulit untuk bisa dimasuki oleh orang-orang Kristiani, akan bisa dibuka dan akan ada terobosan baru karena Allah bekerja di dalamnya. Tentu saja kita juga mengetahui bahwa jiwa-jiwa dimenangkan karena doa. Ketika firman Tuhan dinyatakan dan tersebar, maka jumlah murid akan semakin bertambah banyak dan mereka boleh mengenal Tuhan.
Setelah kita mengetahui pentingnya berdoa bagi bangsa-bangsa, lalu bagaimana kita bisa terlibat dalam gerakan doa ini?
Yang pertama, kita dapat mengikuti gerakan-gerakan doa yang ada. Sebagai contoh, setiap tahunnya, SABDA dan mitra rutin mengadakan gerakan 40 Hari Doa! yang dilakukan bersamaan dengan momen saat saudara-saudari kita sedang melakukan ibadah berpuasa. Gerakan doa ini sudah dimulai pada tahun 2002 dan sejak saat itu sudah banyak orang yang terlibat dalam gerakan ini.
Terkait hal tersebut, SABDA juga menerbitkan publikasi 40 Hari Doa sebagai sumber doa bagi gerakan doa ini. Selain berfungsi sebagai panduan untuk berdoa, sumber doa sendiri berfungsi agar kita dapat memiliki konteks yang tepat saat berdoa bagi topik atau subjek yang kita doakan.
Berikut adalah sumber-sumber doa yang dapat kita pergunakan untuk menolong kita melakukan gerakan doa bersama.
Sumber2 untuk Doa bagi "Bangsa2 dan Indonesia"
1. 40 Hari Doa (https://sabda.org/publikasi/40hari)
Publikasi ini sudah diterbitkan YLSA sejak tahun 2002 dan terdiri dari dua bagian.
a. Edisi Pokok Doa Indonesia (10 hari), yaitu edisi yang dikirimkan 10 hari menjelang Ramadan. Pokok Doa Indonesia ini berisi topik-topik tentang suku-suku Indonesia, organisasi misi atau penjangkauan, serta bahan-bahan untuk memperlengkapi pelayanan misi dan penjangkauan. Topik-topik ini perlu kita doakan bersama agar terjadi kegerakan misi pada suku-suku dan banyak orang di Indonesia.
b. Edisi Pokok Doa Internasional (30 hari), merupakan pokok doa dengan cakupan internasional ataupun dunia. Bahan ini dikirimkan selama bulan Ramadan dan diadaptasi dari materi 30 Days of Prayers. Dalam pokok doa internasional ini kita akan berdoa bagi seluruh bangsa-bangsa di dunia dengan segala pergumulan dan permasalahan mereka.
Khusus untuk tahun 2022, publikasi 40 Hari Doa tahun 2022 memiliki perbedaan isi dengan tahun-tahun sebelumnya, dengan adanya bonus berupa kartu doa suku dan renungan visual 40 Hari Bersama Isa.
2. Kartu Doa Suku (https://misi.sabda.org/kartu-doa-suku || https://doa.sabda.org)
Kartu doa suku ini adalah kartu yang berisi informasi tentang suku-suku di Indonesia, serta informasi tentang kondisi, kebutuhan, dan pokok-pokok doa bagi mereka.
Bagaimana cara menggunakan Kartu Doa Suku ini?
a. Siapkan kartu doa suku yang dipilih untuk didoakan.
b. Mintalah pertolongan dari Roh Kudus untuk memimpin kita dalam berdoa.
c. Bacalah bahan doa dalam kartu tersebut dengan saksama.
d. Berdoalah untuk rumpun dan suku-suku yang ada.
e. Infokan kartu doa suku ini dan ajaklah rekan-rekan lain untuk terlibat dalam doa bagi suku-suku ini.
3. Operation World atau Doa SeDunia (https://android.sabda.org)
Bahan ini tersedia dalam bentuk aplikasi yang lahir dari buku karya Patrick Johnstone "Operation World". Konten di dalamnya bertujuan untuk memberi informasi doa dan mobilisasi misi untuk seluruh dunia. Buku atau aplikasi ini sangat berguna bagi orang-orang percaya yang rindu untuk mempengaruhi dunia bagi Kristus melalui doa, karena berisi informasi dan pokok doa dari 200+ negara, bangsa, dan kota di dunia. Dari bahan ini, kita juga bisa mendapat informasi tentang tantangan doa, jawaban doa untuk disyukuri, serta data tentang geografi, populasi, suku bangsa, bahasa, ekonomi, politik, religi, dan data-data lainnya.
4. Publikasi Open Doors (https://sabda.org/publikasi/opendoors)
Publikasi ini adalah hasil kerja sama YLSA dengan Yayasan Satu Lentera Indonesia. Pelayanan Open Doors sendiri didasarkan pada 1 Korintus 12:26, "Jika satu anggota (tubuh Kristus) menderita, semua turut menderita." Dalam publikasi ini, kita diajak untuk berdoa bagi orang percaya di seluruh dunia yang menghadapi penganiayaan atau tekanan karena iman mereka kepada Kristus sekaligus mendorong mereka untuk melakukan penginjilan.
6. Publikasi KADOS (Kalender Doa SABDA) (https://sabda.org/publikasi/kados)
Publikasi ini diterbitkan oleh YLSA setiap pekan pada hari Minggu. Isinya terdiri dari panduan doa untuk bersyafaat terkait isu-isu gereja, pelayanan, sosial kemasyarakatan, bangsa dan negara. Bagi Sahabat SABDA yang ingin mendapatkan publikasi-publikasi ini secara berkala, silakan mengirimkan email kepada redaksi publikasi e-Doa di doa@sabda.org.
7. Referensi/Pelayanan Doa Lainnya
a. Situs
= e-Doa (https://doa.sabda.org)
= e-Misi (https://misi.sabda.org)
= The Joshua Project (https://joshuaproject.net)
= International Day of Prayer (https://idop.org/web)
= Situs Daftar Bahan Doa (https://resource.sabda.org/files/cheatsheet/Cheatsheet__Pelayanan_Doa.pdf)
b. Buku
= Doamu Mengubah Dunia
c. Komunitas
= Jaringan Doa Nasional (https://jdn.or.id)
GoPray! NOW!
Demikianlah materi terkait gerakan GoPray! Doa bagi Bangsa2 dan Indonesia. Silakan menggunakan sumber-sumber doa yang telah tercantum di atas untuk berdoa serta menyebarkan informasi ini kepada saudara-saudari seiman yang lain agar semakin banyak orang terlibat dalam gerakan doa bersama ini.
GoPray now! Selamat berdoa. Tuhan Yesus memberkati.