Oleh: Binsen Samuel Sidjabat

Mengenal Allah tidak sama dengan punya pengetahuan tentang Allah. Mengetahui tentang Allah dan mengetahui dari Allah adalah dua hal yang berbeda. Kalau mengetahui dari Allah maka Allah memberi tahu kepada kita melalui firman-Nya. Dan, ini keunikan dari Packer. Dia sangat-sangat menekankan bahwa Allah yang patut kita kenal adalah Allah yang dijelaskan oleh Alkitab, yang terdiri dari 66 Kitab -- 39 Perjanjian Lama dan 27 Perjanjian Baru -- dan dia yakin bahwa semua tulisan itu adalah ilham dari Allah. Artinya, para penulis Alkitab dipimpin oleh Roh Allah untuk menuliskannya. Dan, Allah yang dikemukakan oleh Alkitab ialah Allah Tritunggal. Di luar Alkitab, kita tidak mengenal Tritunggal. Yang dikatakan Alkitab ialah Allah Bapa pencipta langit dan bumi mengutus Putra-Nya, Yesus Kristus, untuk menebus mereka yang berdosa sehingga dipulihkan hubungannya dengan Allah. Lalu, Roh Kudus melanjutkan pekerjaan Tuhan Yesus untuk memperkenalkan kasih Bapa dan memperkenalkan Tuhan Yesus kepada manusia serta memimpin manusia untuk mengerti Alkitab, karena Roh Kudus yang mengilhamkan Alkitab. Menurut Packer, ciri-ciri orang yang mengenal Allah menurut Alkitab adalah mereka yang semakin bahagia saat mempelajari firman-Nya walaupun di sana sini mengalami kesultan dan tantangan. Itu adalah bagian pertama.

Siapakah Allah itu?

Ada banyak sifat Allah, tetapi Packer memilih beberapa sifat Allah dalam bukunya, yaitu:
 
1. Allah itu kekal
Dia ada sebelum segala sesuatu, Dia Pencipta langit dan bumi dan kekal, dan Dia memberikan hidup yang kekal kepada kita. Di dalam Pengkhotbah 3:11, Allah yang kekal itu memberikan dimensi kekekalan di dalam hati manusia supaya manusia memiliki kerinduan kepada yang kekal. Kita diajari oleh Alkitab bahwa menikmati kekekalan itu adalah dari Tuhan Yesus Kristus yang berkata bahwa Dia datang untuk memberikan hidup kekal bahkan kebangkitan pada akhir zaman.

2. Allah itu tidak berubah
Allah dalam Perjanjian Lama adalah Allah yang memperkenalkan diri-Nya dalam Perjanjian Baru, Dia tidak berubah. Dia tidak akan berubah kasih setia-Nya. Rasul Paulus pernah mengatakan ini juga di dalam 2 Timotius 2. Kalaupun kita berubah, Allah tidak akan berubah.

3. Allah yang Mahamulia
Dari kitab Kejadian sampai Wahyu, bahkan dalam Wahyu pasal 4-5, sangat ditekankan the Majesty of God, kemuliaan Allah. Yesaya pasal 6 menyatakan Yesaya melihat kemuliaan Allah di bait kudus-Nya sehingga dampaknya adalah semangat memberitakan kekudusan kepada umat Allah yang memberontak. Di sini, Yesaya punya kekuatan spiritual yang hebat.

4. Allah itu berhikmat dan bijaksana
Kitab Pengkhotbah dan Amsal adalah kitab yang menyatakan hikmat. Mengenal Allah membuat kita semakin berhikmat karena Allah Mahabijaksana. Karena itulah kita perlu mempelajari firman-Nya.

5. Allah itu Berfirman dan Firman-Nya adalah kebenaran yang memerdekakan
Allah berfirman di dalam kitab Kejadian ketika menciptakan langit dan bumi. Dia berfirman terus menerus sampai kepada kitab Wahyu. Allah berfirman dan firman-Nya menjadi manusia dalam diri Yesus Kristus seperti dinyatakan dalam Yohanes 1:3--14. Dengan demikian, orang melihat Allah yang menjadi manusia saat melihat Kristus.

6. Allah itu Mahakasih dan melimpah kasih karunia-Nya.  

7. Allah itu Sang Hakim
Nyata sekali dalam Keluaran bahwa Allah bertindak sebagai hakim. Demikian juga dalam kitab Daniel dan Hakim-Hakim. Dia adalah hakim pada zaman dahulu, sekarang, dan pada masa yang akan datang.

8. Allah murka atas dosa dan kejahatan
Allah murka pada dosa dan kejahatan, tetapi Dia mengasihi orang yang berdosa. Dia murka terhadap kejahatan mereka -- yang merupakan pengajaran Alkitab -- tetapi Dia menginginkan manusia bertobat.

9. Allah baik dan berkuasa
Allah dengan kuasa-Nya sanggup mengubah hidup, dan kita bisa menemukan orang-orang yang diubah oleh Tuhan Yesus. Dalam hal ini, kita bisa melihat kasus wanita Samaria yang tinggal dengan seorang laki-laki yang bukan suaminya. Setelah berjumpa dengan Tuhan Yesus, hidupnya berubah. Tuhan Yesus, Allah yang menjadi manusia itu mampu mengubahkan hidup, dan Dia juga berkuasa atas roh-roh jahat.

10. Allah itu cemburu karena Ia Kudus
Hukum pertama dalam Sepuluh Perintah Allah mengatakan, "Jangan ada Allah lain di hadapan-Ku." Itu sebabnya, Allah murka melalui Musa ketika turun dari gunung Sinai, karena di bawah sana Harun memimpin bangsa Israel menyembah patung lembu emas.  Berulang kali Alkitab menyebutkan "Aku kudus." Imamat pasal 19 Allah berkata, "Kuduslah kamu sebab Aku kudus." Jika kita mengenal Allah, maka kekudusan Allah itu mewarnai hidup kita. Dan, karena Dia kudus, mengenal Allah akan membuat hati kita menikmati kekudusan juga.

Konsekuensi kita mengenal Allah

Jika kita mengasihi Allah dan sungguh mengenal Allah melalui firman, bukan di luar firman, maka itu akan berdampak dalam kehidupan kita. Itu akan tampak antara lain dalam:
- Bersemangat memberitakan kabar baik tentang dan dari Allah Tritunggal  
- Kita hidup dalam kasih terhadap sesama anak-anak Allah
- Kita memberi diri dan dibimbing oleh Roh Kudus, sehingga membuat kita berhikmat dalam kehidupan
- Kita menikmati kemenangan dalam perjuangan melawan kedagingan
- Kita memandang kehidupan dari Allah, untuk Allah, dan oleh Allah, sehingga hidup bagi kemuliaan Allah.

Artinya Bagi Kita

Pertama, betapa pentingnya Alkitab sebagai Sabda Allah yang tertulis. Kita menerima otoritas Alkitab. Tanpa Alkitab, kita tidak akan mengenal Allah Tritunggal ketiga yang Esa.

Kedua, banyak lagi sifat-sifat Allah yang bisa kita pelajari untuk memperkaya pemahamanan dan spiritualitas kita, untuk membangun karakter kita. Alkitab mengajari kita mengenai pandangan Allah mengenai beragam tugas, tantangan, kebutuhan, pergumulan hidup dalam konteks di Indonesia, dalam beragam budaya.

Ketiga, kita akan lebih mengenal Allah Tritunggal melalui pengenalan kepada Tuhan Yesus Kristus dan oleh bimbingan Roh Kudus.

Keempat, teologi yang menekankan keselamatan sebagai anugerah Allah dan otoritas Alkitab membuat Packer mampu menjelaskan beragam isu, tugas hidup, dengan baik dan pembaca mengalami perubahan hidup.  

Penutup

Percakapan tentang hubungan diri kita dengan Allah Tritunggal sangat penting dikembangkan secara berkesinambungan. Dan, bagi kita orang Asia, pengenalan akan Allah tidak selalu dapat dirumuskan secara sistematik, seperti J.I. Packer, tetapi nyata dalam pengalaman hidup, perubahan hati, perasaan, dan sikap.

Tuhan Yesus memberkati.